Video mesum anak kecil yang diduga masih duduk di bangku TK dan SD merebak di Sidoarjo, Jawa Timur dalam sepekan terakhir. Dalam video porno anak SD
berdurasi 4 menit 8 detik itu, terlihat sepasang anak berlainan jenis
yang berbuat layaknya orang dewasa di sebuah tanah kosong dekat kebun
pisang.
Video asusila anak kecil yang heboh di FB ini jelas mengkhawatirkan. Pasalnya, bagaimana mungkin bocah polos seperti mereka, yang semestinya belum mengetahui hal yang demikian. Selain itu, pertanyaan berikutnya muncul seputar bagaimana video seks anak TK tersebut bisa beredar dan menjadi santapan publik.
Dalam video tidak senonoh tersebut, tampak anak lelaki yang mengenakan kaos dan celana pendek warna gelap, menindih teman perempuannya yang mengenakan kaos panjang berwarna kuning dan celana pendek warna putih. Aksi itu dilakukan di depan sejumlah anak lain. Ironisnya, anak-anak itu diarahkan oleh seseorang yang mengambil adegan itu.
KPAI menyataka, sebenarnya anak-anak yang beradegan demikian merupakan korban. KPAI akan bekerjasama dengan Indonesia Children Online Protection (ID-COP) untuk menemukan lokasi pertama pengunggah video itu ke dunia internet. Saat ini sudah ditemukan, wilayah pengunggahan pertama ada di Jawa Timur.
“Kita ingin coba melacak di mana keberadaan pelaku, dan kita sudah sampai pada 1satukesimpulan di salah satu provinsi di ujung timur Pulau Jawa, itu tempat orang pertama kali meng-upload, tetapi belum tentu dia yang melakukan pembuatan video tersebut. Karena antara pelaku dengan yang meng-upload itu bisa jadi orang yang berbeda,” ucap relawan ID COP M Yamin.
Video asusila anak kecil yang heboh di FB ini jelas mengkhawatirkan. Pasalnya, bagaimana mungkin bocah polos seperti mereka, yang semestinya belum mengetahui hal yang demikian. Selain itu, pertanyaan berikutnya muncul seputar bagaimana video seks anak TK tersebut bisa beredar dan menjadi santapan publik.
Dalam video tidak senonoh tersebut, tampak anak lelaki yang mengenakan kaos dan celana pendek warna gelap, menindih teman perempuannya yang mengenakan kaos panjang berwarna kuning dan celana pendek warna putih. Aksi itu dilakukan di depan sejumlah anak lain. Ironisnya, anak-anak itu diarahkan oleh seseorang yang mengambil adegan itu.
KPAI menyataka, sebenarnya anak-anak yang beradegan demikian merupakan korban. KPAI akan bekerjasama dengan Indonesia Children Online Protection (ID-COP) untuk menemukan lokasi pertama pengunggah video itu ke dunia internet. Saat ini sudah ditemukan, wilayah pengunggahan pertama ada di Jawa Timur.
“Kita ingin coba melacak di mana keberadaan pelaku, dan kita sudah sampai pada 1satukesimpulan di salah satu provinsi di ujung timur Pulau Jawa, itu tempat orang pertama kali meng-upload, tetapi belum tentu dia yang melakukan pembuatan video tersebut. Karena antara pelaku dengan yang meng-upload itu bisa jadi orang yang berbeda,” ucap relawan ID COP M Yamin.
Post a Comment
terima kasih atas komentarnya