GuidePedia

0
Assalamulaikum wr. wb

Kepada yang terhormat Ibu Meutia Hasan, M. Pd selaku ketua PKK Prov. Lampung
Kepada yang terhormat Ibu Dewi Saputri, M. Pd selaku wakil ketua PKK Prov. Lampung
Serta seluruh hadirin yang saya hormati.

Marilah kita bersama – sama panjatkan rasa puja, puji, dan rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul dalam rangka memperingati Hari Kartini di dalam ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

Selain itu, marilah kita senantiasa menyampaikan shalwat serta salam ke pada junjungan kita, kanjeng Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak akan mendapatkan syafaatnya. Amin.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah saya menyampaikan sebuah pidato yang berjudul marilah kita meneladani sikap – sikap yang ada pada diri ibu kita, Ibu Kartini. Semoga apa yang dapat saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita.

Hadirin yang berbahagia,

20 tahun yang lalu, tepat hari ini lahirlah seseorang yang sangat berjasa bagi kaum wanita bangsa Indonesia. Dia adalah Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal dengan Ibu Kartini. Beliau adalah sosok pahlawan yang sangat berjasa bagi kaum wanita Indonesia.

Pada zaman dahulu, kaum wanita memiliki derajat yang rendah dibandingkan kaum laki – laki. Wanita dipandang sebagai kaum yang lemah dan juga dianggap sebagai pelayan para kaum laki – laki. Oleh sebab itu, mereka selalu tertindas dan sering kali juga tidak pernah mendapatkan hak-haknya. Melihat kenyataan ini, R.A Kartini merasa iba. Hatinya tergugah untuk melakukan sesuatu dan menyelamatkan kaumnya dari ketidak adilan ini.

Atas dasar motivasi tersebut, maka dia bersama teman – temannya mendirikan sebuah sekolah bagi para wanita yang pertama di Indonesia. Ibu Kartini bersama teman-temannya mengajarkan kaum wanita pada saat itu ilmu – ilmu yang bermanfaat, seperti berhitung, membaca, dan masih banyak lagi.

Atas perjuangannya tersebut, perlahan – lahan derajat kaum wanita naik dan mulai setara dengan kaum laki-laki. Saat ini wanita bisa menjadi seperti kaum laki-laki. Contohnya wanita bisa menjadi polisi, tentara, diplomat, menteri atauh bahkan presiden.



Hadirin yang berbahagia,

Sudah sepatutnya sebagai wanita kita harus meneladani sikap-sikap yang dimiliki oleh Ibu Kartini. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari Ibu Kartini dan bisa kita terapkan di dalam hidup ini. Diantaranya adalah ibu kartini merupakan sosok yang merakyat.

Meskipun berasal dari keluarga bangsawan, RA Kartini tidak senang untuk disembah dan diagungkan seperti bangsawan lainnya. Dia sangat dekat dengan rakyat-rakyat kecil bahkan dia merasa sangat sedih melihat mereka ditindas oleh para bangsawan lainnya.

RA Kartini juga merupakan sosok yang pengasih. Kasih sayangnya diungkapkan di dalam sebuah surat kepada Ny Abendanon 8 Agustus 1903. Dia mengatakan bahwa “Moga – moga saya diperbolehkan memangku anak – anak itu dan saya akan mengasihi anak – anak itu”. Ini menunjukan betapa sayangnya R.A Kartini terhadap anak – anak didiknya.

Walapun beliau memiliki keteguhan dalam pendiriannya, RA Kartini tetap menghormati orang tua. Dia selalu menghormati kepustusan orangtuanya. Pada saat itu, dia menuruti permintaan orang tuanya untuk menikah dan berhenti sekolah. Dia pun menurutinya. Ini dikarenakan dia tidak ingin menyakiti perasaan kedua orang tuanya.

Selain itu, R.A Kartini juga adalah sosok yang sederhana dan rajin. Meskipun dia berhenti bersekolah, dia tetap belajar sendiri di rumahnya. Bahkan dia selalu mengirim tulisan yang berisi pemikiran – pemikiran dirinya kepada majalah-majalah yang ada di Belanda. Dia juga selalu berkirim surat untuk bertukar pikiran kepada teman – temannya yang ada di Belanda. Hasil surat – surat tersebut telah dibukukan dan sangat terkenal dengan judul Habis Terang Terbitlah Terang.

Hadirin yang saya hormati,

Dengan meneladani sosok R.A Kartini, kita bisa berjuang untuk melanjutkan perjuangan dan cita – cita Ibu Kartini untuk menyelamtakan kaum perempuan. Hal ini dikarenakan saat ini masih banyak perempuan yang membutuhkan bantuan dan membutuhkan ibu-ibu Kartini baru yang bermunculan untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Oleh karena itu, marilah kita meneladani sikap dan perilaku Ibu Kartini.

Hadirin yang saya hormati,

Saya kira apa yang dapat saya sampaikan cukup sampai di sini. Terimakasih atas perhatiannya dan apabila ada kesalahan kata dan ucapan dalam menyampaikan pidato ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akhiri

Wassalamualaikum wr. wb

Post a Comment

terima kasih atas komentarnya

 
Top